Kamis, 06 Juni 2013

             Setujukah anda dengan kenaikan harga BBM ?Jawabannya adalah "setuju".Kita sebagai rakyat kecil yang hidup "mandiri" akan setuju dalam tanda kutip,artimya rakyat kecil akan menerima dengan terpaksa apa yang menjadi keputusan presidennya.Meskipum itu berat bagi masyarakat tetapi masyarakat akan menyesuaikan diri dengan keadaan,karena rakyat kecil hidup mandiri dalam tanda kutip tidak seperti PNS yang sudah ada yang memikirkan nasibnya,BBM naik Gaji PNS Naik tidak susah kan karena sudah ada yang memikirkannya,sedangkan rakyat kecil berfikir sendiri secara perlahan menyesuaikan dengan keadaan. bagaimana menyikapi kenaikan harga kebutuhan pokok akibat naiknya harga BBM.Kenaikan harga BBM saja Masih dalam perencanaan yang sedang di perdebatkan saja harga kebutuhan pokok dan jasa sudah ancang ancang naik.
              Mengapa di saat ini BBM mau naik aja pasti jadi perdebatan,beda dengan zaman orde baru .Kalau di logika pastinya di masa orde baru juga pastinya ada perdebatan dalam masalah kenaikan BBM tetapi tidak bisa ter ekspos media karena pada zaman itu media seperti ada batasan batasan yang tidak bisa dilalui tanpa izin peguasa,apa yang bisa di beritakan dan tidak sepertinya bisa di atur oleh penguasa.disinilah letak perbedaanya yang berpengaruh dengan kehidupan rakyat kecil,jadi di jaman orde baru seperti tidak ada kejadian menimbun BBM seperti pada saat ini menjelang kenaikan BBM meskipun tidak menutup kemungkinan penimbunan jauh lebih parah dan kita tidak tahu karena tidak diberitakan dan bahkan para penehak hukum tidak mau tahu karena penimbun mungkin orang yang punya kekuasaan meskipun hanya beberapa saja.Tapai intinya kenaikan BBM buat rakyat kecil bukan adanya penimbun atau tidak tetapi bagaimana rakyat kecil bisa menyesuaikan keadaan penghasilan dan konsumsi.,bagi rakyat kecil berapapun harganya jika butuh pasti di beli sebab tidak mendapat jatah dari pemerintah.
              Penguasa harusnya tegas,jika memang mau naik ya naikkan saja,jangan hanya sebagai perdebatan untuk menarik simpatik rakyat,sebab jadi atau tidak yang dirugikan adalah rakyat kecil,BBM belum naik saja Harga kebutuhan pokok sudah naik,jangan juga dengan mengurangi distribusi BBM ke rakyat yang berimbas juga dengan kenaikan harga kebutuhan pokok,sebab berapapun harga BBM jika butuh pasti dibeli.Sebab jika tidak jadi menaikkan harga BBM dan hanya menarik simpati rakyat harga kebutuhan pokok yang terlanjur naik biasanya susah untuk turun lagi jikapun turun tidak bisa seperi semula sewaktu adanya rencana kenaikan harga BBM.
               Pemerintah juga jangan setengah setengah membuat kebijakan,persoalan Gas Elpiji saja belum kelar kalau menurut saya kok sudah mau membuat kebijakan lagi yang berpengaruh dengan kehidupan rakyat kecil ,dulu pengguna minyak tanah dianjurkan berganti ke gas dengan menaikkan harga minyak tanah,setelah rakyat kecil pindah ke gas sekarang rakyat kecil susah membeli gas,coba anda lihat sekarang ini seperti yang terjadi di tempat saya,sampai ada warga lain desa mencari tempat untuk membeli gas sampai ke desa saya.Bukankah ini pertanda gas susah dibeli

         Intinya jika mau naik naikkan saja harganya asal pemerintah bisa mencukupi ketersediaan barang,sebab rakyat kecil sudah punya pedoman .Barang ada pasti bisa beli tetapi uang ada dan barang susah didapat ya seperti kita tidak punya uang kan????????????????.Sebab uang akan mempunyai nilai jika hanya ada barang yang bisa ditukar dengan uang.

Bagaimana menurut anda?

Tulisan ini saya buat bukan untuk merugikan suatu pihak / oknum.hanya pendapat dan pandangan saya dengan apa yang terjad saat ini ,terimakasih.
Bocahajar / Nuryanto
             

1 comments:

  1. saya selaras dengan pendapat mas yanto. sekedar membubuhi dari apa yang sudah dipaparkan. sutuju/tidak setuju lha wong sudah ada jawabannya kok mas....., kanaikan BBM sudah menjadi keputusan pemerintah dengan kata lain, keputusan kita juga.
    sekarang lebih SONTOLOYO lagi mas yanto..... pertamina ngekor. minta ikut-ikutan naik, dan konon menurut warta yang saya dengar, pertamina rugi hingga milyaran rupiah.
    bagi saya orang ndeso, gas naik, mo turun atau sekalian naik-turun juga ga jadi soal, wong ndeso sudah terbiasa dengan 'kemandirian' (hidup susah-red). ujung-ujungnya ketersediaan stok dipermainkan oleh sebagian oknum. justru yang sangat saya takutkan mas yanto...., mantan penyelenggara negara atau para wakil-wakil kita yang sudah tidak lagi menjabat sebagi penyelenggara atau wakil rakyat, dia sudah terbiasa hidup mewah, glamor, hidup berkecukupan bahkan lebih dari sekedar kata CUKUP. berpenghasilan cukup dengan 'CEPERAN' yang jauh lebih cukup. mereka semua kembali ke asalnya dan mereka jauh lebih menderita ketimbang saya (orang ndeso-red). extrimnya lagi RSJ ketiban order.... jangan sampe mas yanto.
    alwi,
    salam kenal

    BalasHapus

 

Publisher